EVOLUSI SEARCH ENGINES & ONLINE BRANDING
Selama ini kita sering mendengar bahwa Internet menyediakan arena kompetisi yang relatif seimbang antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil. Internet juga menyediakan sarana promosi dan penjualan 24 jam tanpa batas-batas negara dengan biaya rendah. Karena itu, beratus ribu atau malah jutaan individu memutuskan mendirikan usaha di Internet, aturan-aturan untuk sukses secara konvensional, seperti branding dan marketing, tidak penting.
Apakah pendapat tersebut benar?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita hendaknya mengetahui bagaiman situs web mendapatkan pengunjung. Dalam hal ini, peranan search engines (situs pencari) seperti Google, Yahoo! dan MSN sangat besar. Sekitar 60 – 70% dari pengunjung menemukan situs web yang mereka inginkan melalui search engines. Pentingnya peranan search engines ini terutama dirasakan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mampu menyediakan dana besar untuk membeli iklan online. Karena itu, untuk menjamin keberhasilan suatu usaha kecil, posisi situs web dihasil pencarian search engines sangat menentukan hidup matinya usaha tersebut.
Pada awal-awal masa Internet, kecanggihan search engines yang dominan saat itu seperti Altavista dan Excite masih sebatas mencari keywords yang dianggap penting dalam suatu dokumen dan memberikan ranking hasil pencarian berdasarkan kualitas dan kuantitas keywords yang terdapat di dalam dokumen tersebut. Misalnya, bila anda memiliki situs web yang menjual komputer, maka untuk mendapatkan ranking tinggi dihalaman pencarian search engines, anda harus mengulangi kata-kata “computer” atau “computers” sebanyak mungkin dalam dokumen situs web anda. Bila perlu, nama domain dan nama perusahaan seperti sellcomputers.com sangat membantu karena nama domain menempatkan bobot yang sangat tinggi dalam penentuan ranking.
Pada tahap ini, peranan kata-kata generik yang mencerminkan produk yang dijual sangat dominan. Para wirausahawan Internet lebih tertarik membeli nama domain dan membentuk nama perusahaan sesuai produk yang dijual. Mau menjual buku? Belibooks.com. Mau menjual sepatu? Belishoes.com. Menjual kaos? Tshirts.com. Nama domain yang generik menggantikan fungsi brand. Sengitnya perebutan nama domain tersebut membuat nama domain business.com dijual seharga US$7.5 juta pada tahun 1997. Paradigma tersebut jelas-jelas bertentangan dengan teori branding yang mengutamakan pemberian nama usaha yang berpotensi membentuk brand associations yang unique, strong, dan favorable, sementara nama generik sulit membentuk identitas yang unik. Di sini peran brand awareness digantikan oleh posisi di search engines dan brand associations identik dengan nama domain.
Berdasarkan hasil studi online consumer behavior, umumnya para pencari informasi pasti akan mengunjungi situs yang tertampil di halaman pertama search engines dan hampir tidak pernah melewati halaman ketiga. Bila 1 halaman memuat 10 situs web (jumlah yang umum), maka mendapatkan ranking 30 besar untuk keywords yang ditarget adalah keharusan. Ketatnya kompetisi keywords ini mendorong banyak pemilik situs web (atau disebut juga sebagai webmaster) mencoba cara-cara promosi yang mengarah ke bentuk kecurangan untuk mendapatkan ranking yang tinggi. Contoh yang umum adalah dengan mengulang-ulang sebanyak mungkin keywords yang dianggap popular di situs web mereka, walau keywords tersebut mungkin tidak berkaitan dengan produk yang dijual di sana. Bentuk-bentuk kecurangan yang disebut dengan search engine spamming itu membuat kualitas hasil pencarian menjadi turun.
Kekurangan tersebut memberikan kesempatan munculnya search engines generasi kedua yang lebih canggih seperti Hotbot dan Northern Light. Hotbot, misalnya, tidak semata-mata menganalisa keywords dalam situs web, tapi juga seberapa sering pengunjung meng-klik dan seberapa lama mereka menghabiskan waktu di situs tersebut. Analisa tersebut menjadikan hasil pencarian lebih berkualitas. Pada periode ini, situs-situs web yang berkualitas mulai menciptakan jurang yang lebar dengan situs web yang hanya mengandalkan keywords, walau lubang untuk spamming bukannya tertutup sama sekali. Para webmaster yang “kreatif” menciptakan program yang bisa berpura-pura mengunjungi situs webnya sendiri dan memberi kesan kalau situs tersebut sering dikunjungi. Dengan demikian, ranking situs web tersebut akan naik di Hotbot.
Kelemahan itu kemudian disempurnakan oleh Google yang memakai sistem PageRank. Lewat sistem tersebut, ranking sebuah halaman web lebih ditentukan oleh berapa jumlah referensi yang diterima situs web tersebut (dalam bentuk link yang masuk ke situs tersebut). Perubahan kriteria ranking tersebut membuat upaya-upaya spamming menjadi lebih sulit. Dalam lima tahun terahir ini, Google menyempurnakan terus menerus proses penentuan rankingnya dan pada saat ini, dengan analisa statistik dari data-data historis yang tersimpan di database-nya, Google lebih mudah lagi menentukan situs web yang melakukan spamming. Strategi Google untuk memasukan lebih banyak faktor eksternal (di luar keywords) ke dalam kriteria penentuan ranking tersebut juga mulai diikuti oleh Yahoo! dan MSN.
Apa yang dilakukan oleh ketiga search engines paling popular tersebut secara tidak langsung meningkatkan nilai branding di Internet. Dengan berkurangnya spamming, ketergantungan terhadap search engines semakin berkurang. Pemilik situs web harus bekerja keras membangun brand awareness dan brand loyalty untuk mendapatkan pengunjung setia bila ingin usahanya tetap berjalan.
Selain semakin canggihnya search engines, masalah security dan privacy di Internet juga menyadarkan orang-orang akan pentingnya branding di Internet. Berita-berita tentang situs web kecil yang tidak bertanggung jawab dan keamanan pemakaian kartu kredit, membuat mayoritas konsumen online hanya berani mempercayakan data-data mereka kepada situs web yang memiliki reputasi yang bagus. Brand yang baik memegang peranan besar disini karena berfungsi sebagai signal untuk membedakan situs web yang dipercaya dan tidak. Brand yang baik di Internet menurunkan search costs pengguna, karena mereka tidak perlu mengingat ribuan nama domain lain yang menawarkan produk yang sama. Brand yang memiliki asosiasi dengan kemudahan, keamanan, kelengkapan, dan pelayanan yang baik telah menjadi permata yang semakin dicari di Internet.
Evolusi search engines jelas memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap evolusi branding di Internet. Kecanggihan search engines berbanding lurus dengan pentingnya branding dalam upaya membedakan antara situs web yang bermutu dan yang tidak. Memang, saat ini masih ada beberapa webmasters yang tetap bisa mendapatkan keuntungan yang layak lewat praktik spamming yang lebih canggih. Namun, jumlah tersebut terus berkurang. Masa-masa keemasan pemberian nama generik juga sudah lewat. Beberapa nama domain yang generik seperti hollywood.com atau news.com tetap dikenal, tapi itu disebabkan karena situs tersebut menawarkan value propositions yang baik, dan bukan karena namanya. Untuk berhasil secara jangka panjang di bisnis online, sekarang kita harus kembali pada business fundamentals yang sama dengan perusahaan offline, termasuk dalam hal branding.
Pendapat bahwa Internet menyediakan arena pertarungan yang seimbang antara perusahaan besar dan kecil sudah tidak lagi 100% benar. Sifat Internet yang online 24 jam dan nirbatas memang menjanjikan peluang yang besar, namun pada saat bersamaan juga menjanjikan kompetisi yang sengit. Dalam upaya menghindari kompetisi yang sengit tersebut, upaya membangun brand awareness dengan upaya pemasaran yang baik semakin dibutuhkan. Demikian juga dengan menawarkan value propositions yang bermanfaat buat konsumen untuk menciptakan brand associations yang unique, strong, dan favorable untuk membangun repeat visits. Semua itu hanya bisa terwujud lewat upaya-upaya branding yang konsisten.
Google, eBay, Yahoo!, MSN, Craigslist, Expedia, Monsters, CNET, dan Amazon adalah bukti-bukti keberhasilan kerja keras branding yang konsisten di Internet. Dan bagaimana dengan nasib business.com yang memiliki nama domain generik termahal dalam sejarah? Sampai sejauh ini, situs tersebut belum pernah berhasil menembus posisi 100 besar perusahaan online dunia.
Evolusi branding di Internet ini masih terus berlanjut. Perkembangan situs-situs Web 2.0 seperti Flickr, MySpace, Friendster, dan Facebook mulai mengarahkan upaya branding yang tidak cuma didasarkan atas aspek fungsional belaka, tapi juga emosional dan sosial.
Mari kita tunggu perkembangan berikutnya.
Courtesy :
It Pin, MBA
(Praktisi dan pemerhati eBusiness, inovasi, dan business thinking)
Jumat, 12 Februari 2010
Rabu, 03 Februari 2010
Ping contact Irwan STINKY
Ping...
bb gw geter pas gw cek si irwan yang ngePing ... "mas siapin proposal festival karaoke inul vista" .. lanjut bbmnya wah kabar seru nih, gw inget banget tuh itu hasil obrolan singkat gw sm irwan yang ngak sengaja ketemu di Oenpau radal (radio dalam) desember 2009, pas gw lg evaluasi sm tim EO gw. Waktu itu irwan cerita kalo lagi ada project bikin albumnya inul daratista si ratu ngebor, sontak aja naluri EO gw timbul trus gw bilang "tawarin event ke inul dong wan"asal nyablak dah gw. "event apaan" irwan agak bingung maklum secara baru duduk langsung gw dorr pertanyaan gitu. Sambil ambil rokok ide gw timbul "kan inul vista termasuk tempat karaoke yang eksis dan sukses lho karna sepintas gw amatin inul vista nambah terus outletnya" akhirnya tercetus "kita bikin festival karaoke diseluruh outletnya yang tersebar didaerah dan pemenang di tiap regional di berangkatkan ke jakarta untuk tahap grand finalnya memperebutkan trophy Mic Inul Vista", sembari isap rokok gw lanjut lagi "eventnya sih biasa nothing special, yang menarik dan tantangannya adalah bagaimana strateginya agar ide ini bisa dibeli inul vista, kasarnya begitu..Nah gw coba pake pendekatan emosional dengan mengaitkan hari ulang tahunnya inul vista sebagai pembuktian keberhasilan inul vista dalam manage and develop company sehingga, owner yang juga public figure ini mendapatkan pencitraan yang baik di masyarakat dengan melakukan kegiatan yang dapat mengangkat bakat-bakat baru dalam dunia tarik suara. Selain itu acara ini sekaligus memperkenalkan ke masyarakat untuk lebih mengenal inul vista lebih dalam lagi sehingga mampu menguatkan brand image. Jadi strategi itulah yang gw jelasin ke irwan, untungnya irwan paham dan sambil angkat gelas dia bilang "Oke setuju, kalo gitu gw coba deh ngomong ke mbak inul" sambil nyeruput gelas. Ngak nyangka hasil obrolan direspond sama inul, walaupun belum tentu project ini jalan, tapi paling ngak uji strateginya lumayanlah....lanjut lagi bbman sm irwan and....
Ping..
"wan kapan ada waktu ngebahas proposal inul vista nih"... bbm gw ke irwan "besok bro di markas stinky aja yeee" langsung gw bales pake jempol sakti. Sempet ngebathin 'kayaknya jadi nih si irwan ngebangunin stinky lagi' yang jadi pertanyaan gw apakah dengan formasi lamanya andree (vocal), edi (drum), nanno (gitar) dan irwan (bass) atau dengan formasi baru? wah jadi penasaran nih...sebab munculnya stinky dpertengahan tahun 90'an yang bergenre POP ini sempat menghentak sehingga menjadi salah satu band yang mampu mencapai angka 1 juta copy lewat hit'snya "mungkinkah" dan "jangan tutup dirimu", kalo ditotal stinky udah ngerilis 8 album diluar The Best of Stinky dan Love Song of Stinky, sayangnya setelah itu vakum.
bb gw geter pas gw cek si irwan yang ngePing ... "mas siapin proposal festival karaoke inul vista" .. lanjut bbmnya wah kabar seru nih, gw inget banget tuh itu hasil obrolan singkat gw sm irwan yang ngak sengaja ketemu di Oenpau radal (radio dalam) desember 2009, pas gw lg evaluasi sm tim EO gw. Waktu itu irwan cerita kalo lagi ada project bikin albumnya inul daratista si ratu ngebor, sontak aja naluri EO gw timbul trus gw bilang "tawarin event ke inul dong wan"asal nyablak dah gw. "event apaan" irwan agak bingung maklum secara baru duduk langsung gw dorr pertanyaan gitu. Sambil ambil rokok ide gw timbul "kan inul vista termasuk tempat karaoke yang eksis dan sukses lho karna sepintas gw amatin inul vista nambah terus outletnya" akhirnya tercetus "kita bikin festival karaoke diseluruh outletnya yang tersebar didaerah dan pemenang di tiap regional di berangkatkan ke jakarta untuk tahap grand finalnya memperebutkan trophy Mic Inul Vista", sembari isap rokok gw lanjut lagi "eventnya sih biasa nothing special, yang menarik dan tantangannya adalah bagaimana strateginya agar ide ini bisa dibeli inul vista, kasarnya begitu..Nah gw coba pake pendekatan emosional dengan mengaitkan hari ulang tahunnya inul vista sebagai pembuktian keberhasilan inul vista dalam manage and develop company sehingga, owner yang juga public figure ini mendapatkan pencitraan yang baik di masyarakat dengan melakukan kegiatan yang dapat mengangkat bakat-bakat baru dalam dunia tarik suara. Selain itu acara ini sekaligus memperkenalkan ke masyarakat untuk lebih mengenal inul vista lebih dalam lagi sehingga mampu menguatkan brand image. Jadi strategi itulah yang gw jelasin ke irwan, untungnya irwan paham dan sambil angkat gelas dia bilang "Oke setuju, kalo gitu gw coba deh ngomong ke mbak inul" sambil nyeruput gelas. Ngak nyangka hasil obrolan direspond sama inul, walaupun belum tentu project ini jalan, tapi paling ngak uji strateginya lumayanlah....lanjut lagi bbman sm irwan and....
Ping..
"wan kapan ada waktu ngebahas proposal inul vista nih"... bbm gw ke irwan "besok bro di markas stinky aja yeee" langsung gw bales pake jempol sakti. Sempet ngebathin 'kayaknya jadi nih si irwan ngebangunin stinky lagi' yang jadi pertanyaan gw apakah dengan formasi lamanya andree (vocal), edi (drum), nanno (gitar) dan irwan (bass) atau dengan formasi baru? wah jadi penasaran nih...sebab munculnya stinky dpertengahan tahun 90'an yang bergenre POP ini sempat menghentak sehingga menjadi salah satu band yang mampu mencapai angka 1 juta copy lewat hit'snya "mungkinkah" dan "jangan tutup dirimu", kalo ditotal stinky udah ngerilis 8 album diluar The Best of Stinky dan Love Song of Stinky, sayangnya setelah itu vakum.
Langganan:
Komentar (Atom)
